Boarding MIBS
Selamat Datang -
Kemandirian
Kedisiplinan
Sosialisasi
Akhlak Moral
Kegiatan Pembinaan yang dilakukan Pembina Asrama.
Pendekatan dengan Siswa
Pendekatan yang dipakai untuk setiap anak akan berbeda. Sebagai kepala asrama, menjelaskan hal ini harus didahului dengan aksi nyata atau contoh. Kepala asrama juga butuh memulai pendekatan dengan pembina-pembina asrama, sembari melakukan pendekatan kepala asrama bisa menunjukkan kepada pembina hal apa saja yang sekiranya dapat membantu proses pendekatan, sehingga pembina dapat melakukan hal yang sama kepada siswa. Kemudian kepala asrama perlu menjelaskan pentingnya kedekatan antara pembina dan siswa (ketika kedekatan sudah ada maka akan mudah untuk menggenggam tangan bahkan hati seorang anak).
Pendekatan bisa dimulai dari meminta biodata singkat, mengenai kesukaan dan yang tak disukai, keadaan keluarga secara umum, kemudian barulah dimulai dengan percakapan yang sudah menyesuaikan dengan interests siswa dan keadaannya sehingga lebih terhubung.
One on One dengan Siswa
Menjelaskan one on one ke pembina juga sama seperti poin sebelumnya. Kepala asrama pun perlu one on one rutin dengan pembina untuk menjaga kedekatan. Kepala asrama menjelaskan ke pembina bahwa pendekatan di awal harus diiringi dengan one on one rutin dengan anak. One on one adalah salah satu hal yang sangat penting yg harus dilakukan oleh pembina asrama karena sebagai wali, sebagai kakak di asrama (setidaknya dalam seminggu-sebulan atau bahkan semester ketika anak tidak pulang, tentu saja mereka butuh bercerita, mereka butuh tempat untuk menuangkan hal-hal yang dialami di sekolah dan di asrama, juga butuh untuk ditanyakan dan diperhatikan secara sama). Akan lebih mudah melakukan one on one dgn cara menjadwal, walaupun tidak menutup kemungkinan bisa saja one on one dengan seorang anak otomatis harus dilakukan ketika ada masalah atau hal yang perlu dibicarakan secara langsung. Setidaknya dengan menjadwal, one on one akan terlaksana dengan rutin.
Group Discussion
Memberikan pengertian ke pembina bahwa group discussion adalah wadah belajar, wadah menasehati diri (karena seharusnya saat menasehati suatu hal, kita juga harus demikian). Ketika mau menuang air ke gelas, maka harus mengisi lagi. Kepala asrama perlu mengadakan muzakarah atau grup diskusi bersama pembina karena disana pembina juga dapat memposisikan diri layaknya anak2, dan kepala asrama bisa menanamkan bagaimana melakukan grup diskusi dengan baik.
Webinar dan Seminar
Ketika mengajak anak2 mengikuti sebuah program baik webinar dan lainnya, utamanya pembina itu sendiri juga harus ikut program tersebut, dan begitupun dengan kepala asrama. Jika program yang diadakan teruntuk kelas tertentu saja, maka kepala asrama harus memaksimalkan mengikuti kegiatan untuk semua kelas. Kunci utamanya adalah contoh dari atas. Anak2 ketika melihat pembinanya juga mengikuti program dengan senang dan ikhlas maka hati anak2 juga akan tergerak untuk ikut. Pendekatan juga sangat utama disini (bukan hanya mengatakan : ini wajib yaa, semua harus ikut ya, nanti diabsen ya. Tapi lebih kepada memberikan pengertian akan manfaat diadakannya program tersebut)
Social Activity
Sosial activity juga merupakan kegiatan yang sangat penting di kehidupan asrama. Biasanya kendala pembina jarang mengadakan kegiatan sosial adalah dengan alasan tidak ada ide. Maka tugas kepala asrama disini adalah memberikan saran2 bisa berupa kegiatan kebersamaan, games, dll. Yang perlu diperhatikan juga, akan lebih baik jika kepala asrama juga mengadakan social activity beberapa waktu sekali dengan pembina, atau duduk bersama sambil bercerita, atau bahkan pergi bersama hanya sekedar minum-minum di depan alfamart.
Self-Study
Kegiatan belajar mandiri yang wajib dilakukan siswa di asrama kurang lebih selama 1,5 jam. Siswa wajib untuk melakukan self study di ruang kelas masing-masing supaya belajar malam itu bisa lebih kondusif.
Pendekatan dengan Siswa
- Program Boarding School
Pendekatan yang dipakai untuk setiap anak akan berbeda. Sebagai kepala asrama, menjelaskan hal ini harus didahului dengan aksi nyata atau contoh. Kepala asrama juga butuh memulai pendekatan dengan pembina-pembina asrama, sembari melakukan pendekatan kepala asrama bisa menunjukkan kepada pembina hal apa saja yang sekiranya dapat membantu proses pendekatan, sehingga pembina dapat melakukan hal yang sama kepada siswa. Kemudian kepala asrama perlu menjelaskan pentingnya kedekatan antara pembina dan siswa (ketika kedekatan sudah ada maka akan mudah untuk menggenggam tangan bahkan hati seorang anak).
Pendekatan bisa dimulai dari meminta biodata singkat, mengenai kesukaan dan yang tak disukai, keadaan keluarga secara umum, kemudian barulah dimulai dengan percakapan yang sudah menyesuaikan dengan interests siswa dan keadaannya sehingga lebih terhubung.
One on One dengan Siswa
- Program Boarding School
Menjelaskan one on one ke pembina juga sama seperti poin sebelumnya. Kepala asrama pun perlu one on one rutin dengan pembina untuk menjaga kedekatan. Kepala asrama menjelaskan ke pembina bahwa pendekatan di awal harus diiringi dengan one on one rutin dengan anak. One on one adalah salah satu hal yang sangat penting yg harus dilakukan oleh pembina asrama karena sebagai wali, sebagai kakak di asrama (setidaknya dalam seminggu-sebulan atau bahkan semester ketika anak tidak pulang, tentu saja mereka butuh bercerita, mereka butuh tempat untuk menuangkan hal-hal yang dialami di sekolah dan di asrama, juga butuh untuk ditanyakan dan diperhatikan secara sama). Akan lebih mudah melakukan one on one dgn cara menjadwal, walaupun tidak menutup kemungkinan bisa saja one on one dengan seorang anak otomatis harus dilakukan ketika ada masalah atau hal yang perlu dibicarakan secara langsung. Setidaknya dengan menjadwal, one on one akan terlaksana dengan rutin.
Group Discussion
- Program Boarding School
Memberikan pengertian ke pembina bahwa group discussion adalah wadah belajar, wadah menasehati diri (karena seharusnya saat menasehati suatu hal, kita juga harus demikian). Ketika mau menuang air ke gelas, maka harus mengisi lagi. Kepala asrama perlu mengadakan muzakarah atau grup diskusi bersama pembina karena disana pembina juga dapat memposisikan diri layaknya anak2, dan kepala asrama bisa menanamkan bagaimana melakukan grup diskusi dengan baik.
Webinar dan Seminar
- Program Boarding School
Ketika mengajak anak2 mengikuti sebuah program baik webinar dan lainnya, utamanya pembina itu sendiri juga harus ikut program tersebut, dan begitupun dengan kepala asrama. Jika program yang diadakan teruntuk kelas tertentu saja, maka kepala asrama harus memaksimalkan mengikuti kegiatan untuk semua kelas. Kunci utamanya adalah contoh dari atas. Anak2 ketika melihat pembinanya juga mengikuti program dengan senang dan ikhlas maka hati anak2 juga akan tergerak untuk ikut. Pendekatan juga sangat utama disini (bukan hanya mengatakan : ini wajib yaa, semua harus ikut ya, nanti diabsen ya. Tapi lebih kepada memberikan pengertian akan manfaat diadakannya program tersebut)
Social Activity
- Program Boarding School
Sosial activity juga merupakan kegiatan yang sangat penting di kehidupan asrama. Biasanya kendala pembina jarang mengadakan kegiatan sosial adalah dengan alasan tidak ada ide. Maka tugas kepala asrama disini adalah memberikan saran2 bisa berupa kegiatan kebersamaan, games, dll. Yang perlu diperhatikan juga, akan lebih baik jika kepala asrama juga mengadakan social activity beberapa waktu sekali dengan pembina, atau duduk bersama sambil bercerita, atau bahkan pergi bersama hanya sekedar minum-minum di depan alfamart.
Self-Study
- Program Boarding School
Kegiatan belajar mandiri yang wajib dilakukan siswa di asrama kurang lebih selama 1,5 jam. Siswa wajib untuk melakukan self study di ruang kelas masing-masing supaya belajar malam itu bisa lebih kondusif.
Informasi Menarik Lainnya
Baca selengkapnya tentang Program Parents di MIBS
Baca selengkapnya tentang Kurikulum yang ada di MIBS