Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Dapatkah kecerdasan buatan melampui kecerdasan manusia?

Seorang Ilmuwan asal Amerika Serikat yang meraih hadiah nobel bernama Herbert A. Simon pada tahun 1965 pernah berpendapat bahwa “Dalam 20 tahun kedepan, mesin akan dapat mengerjakan semua aktifitas manusia“. Penulis fiksi ilmiah yang bernama Vernor Vinge juga pada tahun 1993 menyatakan bahwa hal ini terjadi 30 tahun kedepan. Kemudian Hans Moravec, seorang ahli robotik dan kecerdasan buatan memiliki pandangan bahwa hal tersebut akan terjadi pada 45 tahun kedepan. Namun uniknya, mantan INTEL Gordon Moore, penemu hukum moore yang digunakan dalam ilmu fisika menyatakan bahwa hal itu takkan pernah terjadi.

Jikalaupun suatu hari akan dirancang algoritma super cerdas sekalipun, maka sistem tak bernyawa ini tidak memiliki sebuah karakter yang istimewa, seperti perasaan dan jiwa. Tujuannya agar sistem tersebut bisa mengutamakan nilai kemanusiaan yang universal, maka perlu diintegrasikan nilai-nilai moral dan etika dalam hitungan algoritmanya.

Meskipun akan dibuatkan sistem yang dapat menirukan kerja otak manusia sekalipun, tetap saja sistem tidak memungkinkan untuk membuat keputusan spiritual, moral, dan vital yang berdasarkan mekanisme jiwa dan hati. Maka pada makna sesungguhnya, mewujud kecerdasan buatan melampui manusia adalah hal yang tak mungkin dan tak sewajarnya.