Perdebatan penggunaan tes berbasis kertas dan pensil dan komputer masih diperdebatkan sampai sekarang. Walaupun sebenarnya satu tujuan yaitu untuk menjadikan alat assesment. Tapi sebenarnya apa konsep mendasar dari perdebatan itu? walaupun dari kedua hal tersebut memiliki banyak kelemahan dan kelebihan, tapi dalam kali ini kita tidak akan membahas kelemahan dan kelebihan dari perdebatan ini. Kita akan membahas bagaimana dasar perdebatan ini?
Melihat dari teknologinya, dapat dikatakan memakai komputer jauh lebih efisien dibandingkan menggunakan kertas. Tapi masalah yang didapatkan ternyata terletak dalam bagaimana proses penilaiannya, atau sederhananya bagaimana cara kita mengkoreksinya.
Untuk mengukur pemikiran logis dan sistematis siswa tentunya tidak dapat diukur melalui Computer Based test, sebab jika kita pakai CBT kita tidak tau bagaimana cara siswa untuk menjawab soal tersebut, dan jenis pertanyaan esai lebih efisien digunakan ketika guru ingin mengevaluasi pemahaman siswa dalam topik tertentu, seperti fisika, kimia, matematika dan biologi.
Penggunaan CBT sendiri, digunakan dalam mengukur seperti pengetahuan siswa, atau pun soal yang berhubungan dengan pengetahuan, cara, ataupun cara siswa mengambil kesimpulan.
“Ujian adalah sarana untuk belajar kepada siswa dan guru. Kita tidak belajar untuk ujian, tapi kita belajar untuk diri kita”
— Mega Islamic Boarding School
Hal yang salah juga ketika banyak siswa berfikir bahwa Kita belajar untuk ujian. Padahal, ujian adalah sarana untuk siswa belajar, sebab dari ujian juga kita mengetahui kapasitas tentang diri kita.